Ice Breaking di kelas online dapat dilakukan dengan metode : 1) menulis angka dengan tubuh, 2) guest who/guest what, 3) Pantomim, 4) Susun Puisi Berantai. dst
Kegiatan belajar mengajar di berbagai wilayah Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat menerapkan pembelajaran secara daring (online) mulai tanggal 16 Maret 2020. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau yang di sebut dengan Covid-19. Kegiatan belajar mengajar secara daring membutuhkan kemampuan khusus untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Kemampuan pertama yang harus di miliki adalah kemampuan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Akan kesulitan apabila kemampuan itu tidak dimiliki seorang guru untuk dapat menerapakan pembelajaran secara daring.
Jenis pembelajaran secara daring di bagi menjadi dua yaitu synchronize dan unsynchronize online system. Pada Synchronize berupa aplikasi-aplikasi yang menggunakan video conference seperti; Zoom, Webex, Google Hangouts, Skype, dll. Sedangkan untuk Unsynchronize hanya berupa grup chat seperti yang sering digunakan yaitu whatsapp, telegram atau juga yang menggunakan aplikasi Edmodo, Quiziz, Schoology dll. Perbedaan sistem pembelajaran yang di terapkan tentu saja berpengaruh terhadap Ice Breaking yang dapat digunakan.
Ice Breaker Menurud Said (2010) adalah permaian dan kegiatan yang berfungsi untuk menubah suasana kebekuan dalam kelompok. Ice Breaker dalam pembelajaran mengantarkan peserta/siswa kedalam gelombang otak alfa zone (Munif). Ketika kondisi otak pada gelombang alfa akan lebih mempercepat masuk dan di cerna oleh otak. Sehingga pembelajaran akan lebih mudah di serap oleh siswa/peserta.
Pada pembelajaran daring yang menggunakan teknik synchronize yaitu:
-
Menuliskan Angka dengan Anggota Tubuh
Seperti pada kegiatan offline hal ini dapat di lakukan juga ketika sedang online, misalkan tahap pertama peserta di minta untuk menuliskan angka dengan menggunakan jari tangan kanan. Tahap kedua menuliskan angka dengan menggunakan kedua tangan. Ketiga dapat meminta peserta untul menuliskan angka dengan gerakan kepala.
-
Guest Who/Guest What
Dalam kegiatan ini, salah seorang peserta di minta untuk menyebutkan 3 kata bantu yang menyebutkan ciri-ciri dari seorang atau sebuah benda lalu peserta yang lain di minta untuk menebak ciri-ciri yang di sebutkan tersebut. Misal : “Penyanyi”, “Dokter”, “Laki-laki” Jawabanya adalah: Tompi, contoh lain misalkan; “panas”, “baju”, “rapi” jawabnya adalah Setrika.
-
Ice Breaking Susun Puisi Berantai
Setiap peserta di minta untuk mengucapkan satu kata yang diawali sebelumnya dengan menentukan urutan pengucapannya. Pengucapannya harus dengan nada layaknya membaca puisi yang terus di lanjutkan dengan kata-kata selanjutnya. Misalnya peserta 1 dan selanjutnya adalah “hujan”-“adalah”-“anugerah”-“dari”-“Tuhan”
-
Pantomim Ice Breaking
Ice breaking ini hampir mirip dengan Guest Who/Guest What hanya saja kalau sebelumnya adalah menebak sebuah ciri-ciri sedangkan dalan Pantomim menebak sebuah gerakan yang di lakukan oleh salah satu peserta. Sebelumnya secara personal di berikan tebak sebuah pekerjaan/hewan lalu kemudian di peragakan oleh salah satu peserta yang kemudia peserta lain di ugaskan untuk menebak gerakan itu.
Pada pembelajaran daring dengan teknik unsynchronized yaitu:
-
Tebak Cerita dari Emoticon
Dalam ice breaking ini peserta menuliskan beberapa buah emoticon yang menunjukan sebuah aktivitas kemudian siswa lain di minta untuk menebak aktivitas apa yang di lakukan dari emoticon tersebut.
-
Tebak Gambar
Kegiatan ini hamoir sama dengan yang di aplikasikan pada Guest Who/Guest What. Bedanya yang dikirim disini tidak berupa tulisanataupun gambar melainkan dengan mengiimkan dalam bentuk gambar. Kemudian peserta lain menebak gambar tersebut.
-
Membuat Kata Positif Sesuai dengan Huruf Pertama Nama Siswa
Setiap peserta di minta untuk membuat sebuah kata positif dari huruf awal nama panggilan. Misalnya Joe – “Jos”, Epong – “Energic”, dst.
-
Sambung Kata dari huruf Terahir Nama Siswa
Pertama yang harus di lakukan adalah menentukan urutan penyebutannya dulu, bisa menggunakan urutan presensi kehadiran siswa pada kelas tersebut. Setelah itu siswa secara bergantian membuat kata dan menyusun kalimat dari huruf terakhir nama siswa. Misalkan namanya adalah ; 1. Fajar, 2. Alief, 3. Hamzah, 4. Jaelani, dst maka dapat disusun : Rumah – Fikri – Harus – Indah, dst.
Demikian berbagai contoh Ice Breaking yang dapat di lakukan dalam kelas online, semoga bisa bemanfaat untuk pembaca insanmandiri.sch.id